Mengenal Kopi Luwak, Jenis Kopi Nusantara yang Mendunia

Mengenal Kopi Luwak, Jenis Kopi Nusantara yang Mendunia

Kopi luwak merupakan salah satu kopi khas Indonesia yang dikenal akan keunikannya karena proses pembuatan biji kopi luwak melibatkan aktivitas hewan luwak (seekor mamalia seperti musang). Kopi luwak juga populer, baik di dalam negeri maupun di luar negeri karena rasa, aroma, dan kualitasnya yang premium.

Menurut Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Indonesia, harga jual kopi luwak di pasar internasional mencapai US$500 per kilogram (Rp8.145.975 menurut kurs rupiah pada 25 Juni 2025), menjadikannya sebagai salah satu kopi termahal di dunia dan komoditasnya harus terus dilestarikan karena mampu menambah nilai ekspor sektor pertanian Indonesia.

Mengetahui keistimewaan kopi luwak tersebut tentunya membuat kamu penasaran, bukan? Apa yang membuat kopi luwak begitu dicintai para penikmat kopi dari seluruh dunia?
Mari simak lebih detail tentang asal usul kopi luwak, proses pembuatannya, hingga daya tarik kopi ini yang membuatmu harus mencobanya bersama Unakaffe System!

Asal Usul Kopi Luwak

Asal Usul Kopi Luwak

Kopi luwak pertama kali ditemukan di daerah Jawa dan Sumatera, tepatnya pada masa penjajahan Belanda di Indonesia di awal abad ke-18 yang saat itu melarang penduduk lokal untuk mengelola bahkan memetik biji kopi untuk konsumsi pribadi. Hal ini terjadi karena Belanda sedang menerapkan Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) kepada masyarakat Indonesia khususnya di Pulau Jawa dan beberapa wilayah di Sumatera, sehingga hasil panen biji kopi hanya boleh dinikmati oleh Belanda.

Peristiwa tersebut berlangsung cukup lama hingga pada suatu hari seorang penjaga kebun kopi yang bekerja di bawah kekuasaan Belanda melihat seekor hewan seperti musang (Mereka menyebutnya luwak) memakan biji kopi merah matang (ripe cherries) dan berdasarkan pengamatannya, ia menemukan jika biji kopi yang masuk ke dalam perut luwak tidak dapat dicerna secara sempurna meskipun sudah melalui proses fermentasi alami, sehingga ketika luwak mengeluarkan kotorannya, biji kopi tersebut tetap utuh. Luwak hanya memakan dan daging buah kopi, sementara bijinya yang keras tetap utuh karena dilapisi cangkang yang keras.

Dari sanalah, para petani kopi akhirnya berinisiatif mengambil kotoran luwak tersebut, kemudian membersihkannya, mengeringkan biji kopi luwak, memanggang, dan menggilingnya menggunakan metode tradisional untuk mendapatkan kualitas kopi luwak yang premium sampai akhirnya mampu mendunia dengan harga yang fantastis per kilogramnya.

Saat ini persebaran Kopi Luwak dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti perkebunan Sumatera, Sulawesi Selatan (Rante Karua, Toraja), Jawa (Lembang, Bondowoso, Lumajang), dan Bali tepatnya di Desa Sebatu, Gianyar.

Proses Pembuatan Kopi Luwak

Proses pembuatan kopi luwak

Kopi luwak diketahui masuk dalam daftar single origin coffee khas Nusantara yang kenikmatannya diakui oleh masyarakat dari berbagai dunia. Terbukti pada tahun 2010, nama kopi luwak bahkan pernah tercatat dalam Guinness Book of World Record sebagai kopi termahal di dunia dengan harga mencapai £1300 per kilogramnya.

Mahalnya harga kopi luwak tak lepas dari sejarahnya yang unik, termasuk proses pembuatannya yang dapat membuat kualitas kopi tetap terjaga hingga detik ini. Tentu saja para petani kopi juga memiliki andil besar dalam menghasilkan kopi luwak, karena proses pengolahan dilakukan oleh mereka dengan cara mengumpulkan biji kopi dari feses luwak yang bertebaran di sekitar perkebunan kopi.

Selanjutnya, mereka akan memisahkan antara sisa kotoran dengan biji kopi luwak menggunakan sekop/garpu dan memasukkannya ke dalam ember. Biji kopi luwak pun kemudian dicuci secara manual menggunakan alat vertical washer dengan air yang mengalir agar benar-benar bersih.

Nah, perlu kamu ketahui bahwa proses pencucian ini merupakan satu dari sekian langkah pembuatan kopi luwak yang benar-benar harus diperhatikan karena berkaitan dengan kehalalan produk. Pencucian biji kopi luwak harus dilakukan secara teliti sampai biji kopi tersebut berwarna putih dan kasat, yang bertanda proses ini telah dilakukan sesuai prosedur.

Jika sudah bersih, biji kopi luwak akan dikeringkan di atas para-para (semacam kayu nampan berukuran besar) menggunakan dua metode, yakni kopi luwak dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 12% dan 25%-30%. Jika pengeringan dirasa sudah cukup, kulit tanduk boleh dikupas dari biji kopi luwak. Langkah berikutnya yang dilakukan petani adalah menyortir atau memilah kopi luwak dengan metode pengayakan manual serta memisahkan biji yang berkualitas dan yang cacat. Usai pemilahan selesai, biji kopi luwak akan dikemas dan disimpan, lalu disangrai menggunakan drum penyangrai (chamber) selama 7-30 menit. Penyangraian akan berakhir jika aroma kopi sudah muncul disertai perubahan warna yang semula biji kopi luwak berwarna hijau menjadi coklat muda, coklat tua, atau coklat kehitaman.

Ternyata selain proses pencucian, proses penyangraian juga akan menentukan kualitas kopi luwak, lho! Panasnya drum penyangrai dan metode yang digunakan oleh petani akan memengaruhi aroma dan cita rasa kopi luwak yang dikenal lebih nikmat dibandingkan biji kopi yang dipetik langsung dari pohonnya.

Ketika proses penyangraian selesai, para petani harus melakukan pendinginan untuk menjaga warna, rasa, dan tingkat kematangan biji kopi luwak. Barulah setelah dingin, kopi luwak siap dikemas, diedarkan, atau digiling menjadi bubuk kopi yang menghasilkan cita rasa dan aroma yang khas kopi Nusantara.

Cita Rasa Kopi Luwak

cita rasa kopi luwak

Luwak menyukai rasa buah-buahan yang manis dan segar, termasuk buah kopi berwarna merah, baik itu varietas arabica maupun robusta. Tak heran jika kopi luwak punya tasting notes yang mengarah fruity seperti red plum & red grape dengan body cenderung light velvety, disertai aroma floral & fruity yang menyegarkan.

Menurut Massimo Marcone, Pakar Makanan asal Kanada yang pernah menelusuri hutan di wilayah Sumatera, kopi luwak memiliki cita rasa yang khas karena enzim dalam perut musang mencerna protein yang menjadi pemicu rasa pahit kopi ini, sehingga membuat kopi luwak tidak terlalu pahit, akan tetapi aftertaste yang dihasilkan dapat bertahan di dalam mulut selama berjam-jam, begitu juga di dalam gelas. Inilah yang membuat kopi luwak memiliki ciri khas pada rasa maupun aromanya.

Penasaran dengan rasa, aroma, dan body kopi luwak? Kamu bisa mencoba kenikmatan secangkir Kopi Kapsul Luwak Unakaffe System yang dipanen langsung dari dari Perkebunan Rante Karua Toraja dan lengkapi momen ngopi kamu dengan beberapa makanan pendamping kopi favorit kamu!

Kopi Kapsul Luwak Unakaffe System dapat disajikan menjadi lungo atau menambahkan susu untuk mendapatkan rasa yang lebih creamy, milky, tanpa meninggalkan tasting notes red plum & red grape pada kopi yang fresh di setiap tegukannya. Sangat cocok untuk menaikkan mood dan menambah semangat kamu di pagi hari atau saat santai di berbagai kesempatan.

Related Articles

istilah umum dalam dunia kopi

Istilah Penting yang Perlu Diketahui oleh Pencinta Kopi

Bagi para penikmat kopi, memahami istilah-istilah dalam dunia kopi bukan hanya akan memperkaya pengalaman ngopi, akan tetapi juga menambah wawasan tentang proses pembuatannya. Tak heran kalau istilah seperti espresso, lungo, single origin, dan sebagainya sering kali muncul di tengah diskusi hangat para penikmat kopi, barista, maupun mereka yang sedang ingin mencari tahu lebih dalam tentang […]
21 October 2025
sejarah dan cita rasa kopi toraja

Mengenal Kopi Toraja: Sejarah, Cita Rasa, dan Keunikannya

Tana Toraja dikenal sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang populer akan berbagai macam destinasi wisatanya, mulai dari wisata adat dan sejarah, wisata kreatif, hingga kulinernya. Dari sekian banyaknya kuliner dari Tana Toraja, Kopi Toraja masuk ke dalam daftar oleh-oleh yang paling direkomendasikan untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini dikarenakan Kopi Toraja […]
17 September 2025
perbedaan americano dan espresso

Jangan Sampai Keliru! Ini Perbedaan Americano dan Espresso

Americano dan Espresso tentu bukan istilah yang asing bagi para pencinta kopi. Keduanya merupakan jenis kopi hitam yang sering masuk dalam daftar menu di berbagai coffee shop dan kerap dipesan oleh pengunjung. Di tengah-tengah tingginya peminat kedua jenis kopi tersebut, ternyata masih banyak orang yang sulit membedakannya. Sekilas, Americano dan Espresso memang tampak sama karena […]
8 August 2025
Subscribe
Contact Us